

Malinau, Kalimantan Utara – Malam di Kecamatan Malinau Utara berubah menjadi lautan cahaya yang memukau pada Kamis, 27 Februari 2025. Festival Pawai Obor yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Malinau Seberang dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan berlangsung dengan penuh semangat dan kebersamaan. Sekitar 120 peserta turut serta dalam kegiatan yang bukan hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga simbol persatuan masyarakat.
Kebersamaan dalam Cahaya
Diawali di Taman Jajok RT 01, para peserta berkumpul dengan obor yang telah dinyalakan, menciptakan suasana yang magis dan penuh makna. Sepanjang perjalanan menuju SDN 009 Malinau Utara, mereka berbaris rapi, melangkah bersama dalam kehangatan dan harmoni. Sorak sorai anak-anak yang membawa obor, iringan marching band, serta kehadiran masyarakat umum semakin menambah kemeriahan malam itu.
Dalam sambutannya, Jamal selaku Ketua Karang Taruna Malinau Seberang menyampaikan terima kasih atas antusiasme masyarakat yang selalu menjadikan acara ini spesial. “Pawai Obor bukan sekadar tradisi, tetapi juga momentum untuk mempererat persaudaraan. Semoga tahun depan lebih banyak peserta yang bergabung dan kemeriahannya semakin meningkat,” ujarnya.
Pelestarian Budaya dan Semangat Ramadhan
Camat Malinau Utara, Nopis Muhramsyah Ishak, menegaskan bahwa Pawai Obor adalah bagian dari kearifan lokal yang harus terus dijaga. “Ini bukan hanya perayaan, tetapi juga warisan budaya yang mencerminkan kebersamaan. Saya berharap acara ini bisa terus berkembang dan semakin meriah di tahun-tahun mendatang,” kata beliau dalam pidatonya.
Tidak hanya menjadi ajang perayaan, kegiatan ini juga didukung oleh tim pengamanan dari Kepolisian dan Pemadam Kebakaran, yang memastikan jalannya pawai berlangsung dengan aman dan tertib. Rute sepanjang 1 km yang ditempuh para peserta dapat dilalui dengan lancar, tanpa adanya kendala atau insiden yang mengganggu jalannya acara.
Harapan untuk Pawai di Masa Depan
Seiring dengan suksesnya acara tahun ini, panitia pelaksana berencana untuk melakukan evaluasi guna meningkatkan kualitas kegiatan di masa mendatang. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah koordinasi yang lebih optimal, antisipasi cuaca, serta peningkatan sistem keamanan agar setiap peserta dapat menikmati pawai dengan nyaman dan aman.
Tepat pukul 21.00 Wita, kegiatan berakhir dengan penuh suka cita. Masyarakat berharap Pawai Obor akan terus menjadi tradisi tahunan yang semakin meriah, membawa berkah dan kebersamaan di bulan suci Ramadhan. Cahaya obor malam itu bukan hanya menerangi jalan, tetapi juga menghangatkan hati setiap peserta yang hadir.




Leave a comment