Habemus Papam! Asap Putih Telah Muncul – Tanda Bahwa Paus Baru Terpilih

Pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2025 sebanyak 133 Kardinal mengisolasi diri untuk memilih paus penerus untuk menggantikan posisi paus yang kosong setelah berpulangnya Paus Fransiskus.
Dalam konklaf ini tidak ada batasan waktu berapa lama berlangsung. Paus yang baru harus mendapat dukungan dari dua per tiga atau 89 kardinal. Begitu jumlah dukungan terpenuhi, asap putih akan keluar dari cerobong Kapel Sistina. Konklaf terakhir saat memilih Paus Fransiskus pada 2013 berlangsung selama dua hari, melibatkan lima kali pemungutan suara.

Paus baru yang terpilih ini mengambil nama Leo XIV. Dia sekaligus menjadi paus pertama dari AS sepanjang sejarah Gereja Katolik Roma. Dalam sambutan pertamanya di hadapan ribuan orang  yang berkumpul di Lapangan Santo Petus, Paus Leo XIV mendoakan mereka agar mendapat kedamaian serta menyerukan untuk membangun jembatan dialog yang menyambungkan kasih antar sesama manusia.

Pada tahun 1978, dunia Katolik disuguhi sebuah momen yang sangat jarang terjadi dalam sejarah pemilihan Paus, ketika konklaf yang berlangsung hanya dalam waktu 33 Jam di mana Paus Yohanes Paulus I, terpilih menjadikan konklaf tercepat dalam sejarah Gereja Katolik di era modern.
Sedangkan untuk Konklaf terlama dalam sejarah berlangsung selama hampir tiga tahun, yaitu selama 1.006 hari, mulai dari November 1268 sampai September 1271. Konklaf tersebut digelar untuk memilih pengganti Paus Klemens IV dan berakhir dengan terpilihnya Paus Gregorius X.

Biodata Singkat Paus Leo XIV

Paus Leo XIV (lahir 14 September 1955) adalah Paus Gereja Katolik ke-267 yang terpilih pada hari kedua Konklaf 2025 pada 8 Mei 2025. Ia sebelumnya merupakan seorang prelatus Gereja Katolik kelahiran Amerika yang memiliki menjabat sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup sejak 12 April 2023, diangkat pada 30 Januari 2023. Sebelumnya ia menjabat sebagai Uskup Chiclayo di Peru dari 2015 hingga 2023 Sebagai anggota Ordo St. Agustinus, ia bekerja di Peru dari tahun 1985 hingga 1986 dan dari tahun 1988 hingga 1998 sebagai pastor paroki, pejabat keuskupan, guru seminari dan administrator. Prevost memimpin ordonya dari kantor pusatnya di Roma dari tahun 2001 hingga 2013. Ia menghabiskan tahun 1987 hingga 1988 dan 1998 hingga 2001 di Amerika Serikat, yang berbasis di Chicago.

Leave a comment

Trending