
Ketika satu persatu keindahan alam Indonesia dihancurkan hanya demi kepentingan dan isi perut golongan tertentu, tak ada pilihan bagi rakyat indonesia selain beraksi dan bersuara lebih keras kepada para penguasa. Saat ini Raja Ampat, tempat yang dijuluki Surga Terakhir di dunia, berada dalam ancaman kehancuran oleh tambang Nikel. Kebutuhan nikel yang digadang sebagai jalan menuju transisi energi bersih, ironisnya telah meninggalkan jejak kehancuran di berbagai tempat dari Sulawesi hingga Maluku dan kini mengancam Raja Ampat. Kerusakan utamanya bukan sekedar situs wisata aja. Kerusakannya di wilayah hutan seperti ini.

Selain itu, Isu tambang nikel di Indonesia tidak hanya di Pulau Gag aja. Sebagai produsen nikel terbesar, aktivitas penambangan nikel berimbas ke pembabatan wilayah hutan yang meluas juga di berbagai tempat, misalnya di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi.

Siapa Pelakunya?
PT GAG Nikel dan PT Kawei Sejahtera Mining, menjadi sorotan atas dugaan pencemaran alam Raja Ampat, Papua Barat Daya. PT GAG Nikel adalah anak perusahaan BUMN PT Antam Tbk. Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan nikel.
Awalnya, 75 persen saham perusahaan ini adalah milik Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (APN Pty. Ltd). Antam hanya memiliki 25 persen saham sisanya. Namun, Antam mengambil alih seluruh saham pada 2008. Sejak saat itu, PT GAG Nikel berada di bawah naungan Antam.
Sementara itu, PT Kawei Sejahtera Mining adalah perusahaan yang berkecimpung di bidang pertambangan bijih nikel. Pertambangan nikel di Raja Ampat milik perusahaan ini disebut berdiri sejak 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya Julian Kelly Kambu menyebut dua perusahaan itu telah mendapat izin usaha pertambangan (IUP) sejak Raja Ampat masih menjadi bagian Papua Barat.
Bupati Raja Ampat Orideko Burdam sempat mengeluh tidak punya wewenang menindak dua perusahaan itu. Dia menyebut pemerintah daerah tidak punya wewenang penerbitan dan pencabutan izin pertambangan.
Berikut adalah penampakan ril dari kegiatan pertambangan nikel di Raja Ampat.





Update Saat Ini
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan IPK yang dibanggakannya 2,7 Bahlul Lahadalia menghentikan sementara operasi PT GAG Nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Bahlul “Katanya” juga akan meninjau langsung aktivitas pertambangan PT Gag Nikel untuk memastikan tidak ada pelanggaran aturan lingkungan maupun kearifan lokal Papua Barat Daya. Hasil verifikasi lapangan akan diumumkan kepada publik setelah tim menyelesaikan investigasi.




Leave a comment